Pada hakekatnya Desa Gunungsari sudah ada dahulu yaitu pra Desa Adat Tunju,hanya saja belum terkodinir sehingga dalarn penyusunan dan penyuratan sejarah Dsa Gunungsari sampai kini belum didapatkan bukti - bukti tertulis yang pasti. Kendatipun dernikian menurut penuturan pendahulu - pendahulu serta orang - orang lanjut usia sekiranya dapat di yakini ada dituturkan sebagai berikut :
Pada jaman dahulu yaitu pada jaman Kerajaan Gelgel berkuasa di Bali, di Desa ini ada 15 KK datang membuka hutan yang sangat lebat dengan pohon gelagah dijadikan perurnahan Desa dan kehidupan menjadi satu kelompok, daerah ini dinamakan Gelagah Tebel yaitu Tempek Umengandang sekarang. Ditempat inilah ke 15 keluarga hidup dengan membuka lahan pertanian persawahan, tahun demi tahun penduduk ini berkembang menjadi lebih banyak.
Pada suatu saat penduduk Desa Gelagah Tebel, banyak rumah rumah penduduk kebanyakan dimasuki oleh semut secara terus menerus sehingga penduduk Desa ini bingung akibat serangan semut tersebut. Akhirnya penduduk Desa ini sepakat untuk pindah tempat dari Gelagah Tebel turun menuju keutara yaitu tempat Desa sekarang, kemudian penduduk penduduk Desa membuat Pura Khayangan Desa, didepan Pura Desa itu ada mata air kolarn berisi tunjung karena kesepakatan tokoh masyarakat diberi narna Desa Tunju yang diambil dari kata “turun menuju” dan kata “tunjung”.Desa Tunju penduduknya berkembang menjadi ratusan kepala keluarga, pada setiap melaksanakan piodalan di Pura Desa selalu ada pewus Ida Bhatara yang menyatakan bahwa panjak/masyarakat desa Gunungsari bukan menyatakan panjak/masyarakat Tunju. Karena berkali kali ada pewus Ida Bhatara begitu maka prajuru Desa Adat Tunju dan Setaf Perbekel Desa Tunju serta Tokoh - tokoh masyarakat mengadakan rapat untuk mengubah nama Tunju menjadi Desa Gunungsari yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Buleleng Tanggal, I Januari 1975 Nomor : 113/Perb.1/IV/3348. Sampai sekarang, bernama Desa Gunungsari.
(Sumber)
Tidak ada komentar: